KASUS PLAGIARISME di kampus ITB

Jakarta - Kasus plagiarisme lagi-lagi menyeruak. Tidak tanggung-tanggung, yang diduga terlibat
adalah empat doktor dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Dugaan plagiarisme muncul
dalam artikel ilmiah yang dipublikasikan internasional.

Heboh
plagiarisme doktor-doktor ITB ini muncul dalam situs ieeexplore.ieee.org. Ini adalah perpustakaan digital milik Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), asosiasi dari para ilmuwan teknik elektro dan teknologi informasi.

Saat detikcom mengunjungi situs itu, Kamis (15/4/2010), ada sebuah pengumuman yang dipasang di sana. "Notice of Violation of IEEE Publication Principles." Pemberitahuan soal pelanggaran prinsip-prinsip publikasi dari IEEE.

Disebutkan makalah itu berjudul '3D Topological Relations for 3D Spatial Analysis' yang dibuat oleh 4 doktor ITB yaitu MZ, SHS, YP, dan CM. Makalah ini dipublikasikan dalam Konferensi IEEE tentang ini Cybernetics and Intelligent Systems pada 2008, di Chengdu, China.

"Makalah ini hampir seluruhnya menduplikasi makalah lain. Teks asli dikopi tanpa menyebut sumber," demikian keterangan di situs itu.

Makalah asli yang dijiplak adalah 'On 3D Topological Relationships'. Makalah ini dibuat ilmuwan lain yaitu Siyka Zlatanova, dan sudah dipublikasikan dalam 11th International Workshop on Database and Expert System Applications, terbitan tahun 2000 silam. Alias 8 tahun sebelum 4 doktor ITB ini menerbitkan makalahnya.

Kasus dugaan plagiarisme yang dituduhkan pada Prof Dr Anak Agung Banyu Perwita, dosen Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung, mendapat perhatian Mendiknas M Nuh.

"Kasusnya termasuk kategori berat," ujar M Nuh saat ditanya wartawan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (11/2/2010).

Menurut M Nuh, plagiarisme merupakan persoalan akademik dan dunia akademik. Sehingga sanksinya menjadi kewenangan pimpinan perguruan tinggi.

"Apalagi itu PTS, pelaku bukan PNS," kata Nuh.

Pada Senin 8 Februari, Banyu mengajukan pengunduran diri dari Unpar. Pengunduran diri belum disetujui, pihak yayasan malah merencanakan memberhentikan Banyu secara tidak hormat. Gelar profesornya juga dicopot. Banyu disinyalir melakukan penjiplakan atas 4 artikelnya yang dimuat di media massa nasional.

Comments

Popular posts from this blog

Kolonel Mat Ali Meninggal Dunia Ketika Lari Uji Kenaikan Pangkat

Lowongan Kerja PT KMI Wire and Cable Indonesia

Keunggulan dan Kehebatan Google+ (Google Plus)